RESELLER
BERPENGHASILAN LEBIH DARI 5 JUTA PER BULAN
.
.
.
Bulan
Agustus 2016, saya sudah menulis artikel ini dengan judul "Reseller
Berpenghasilan 5 Juta Per Bulan". Namun, Per 9 September 2016, mesti saya
revisi. Penjualan bukunya semakin melesat, penghasilannya semakin meningkat.
***
Mustaqim,
salah satu reseller saya (selanjutnya sebut Qim), berasal dari Makassar. Alumni
jurusan Sosiologi Universitas Hasanudin. Qim pernah chat saya via WA,
mengucapkan terimakasih, "Ini nomor WA ku yang satunya mas. Berkat kerja
sama dengan mas, saya bisa beli 2 android. Hehe".
Sewaktu
masih mahasiswa tingkat akhir, ia kerap menulis opini di koran. Qim juga kerap
menulis puisi dan mengelola website sastra. Ia menyukai sastra dan mengoleksi
banyak buku sastra.
.
Dari
aktivitas bermain-main puisi di Twitter, Line dan Instagram, kemudian Akunnya
diikuti oleh banyak penggemar. Dia pernah "di-endorse" T-Shirt
bertema sastra, bergambar tokoh-tokoh sastrawan Indonesia seperti Sapardi Djoko
Damono dan Chairil Anwar. Ia pernah berhasil menjual kaos Sapardi ke Boston,
Amerika Serikat. Waktu awal bekerja sama, Qim sering menghubungiku untuk
mengambil buku sajak "Hujan Bulan Juni", "Aku" (karya Sjuman
Djaya), “Catatan Seorang Demonstran" dan beberapa judul buku sastra
lainnya. Selepas khatam studi di Unhas, Qim dari Makassar terbang ke Jogja. Dia
mengatakan padaku ingin lanjut S2 di UGM. Qim mulai ambil buku sendiri ke toko
bersama temannya. Namun masih kerap juga ambil buku di tempatku.
.
Akun
IG yang Qim kelola bernama "Kumpulan Puisi". Kini pengikutnya sudah
lebih dari 132.000 pada September 2016, kemudian meningkat lagi menjadi 178.000
pada Januari 2017. “Siapkan saja buku yang banyak mas. Tiap hari followerku
nambah ribuan orang. Aku lagi rajin posting puisi-puisi terus buat ngumpulin
follower sebanyak-banyaknya. Nanti sekali posting promo buku, pasti pada
rebutan,” ujarnya kala itu.
Qim jualan
dengan style yang sangat menawan dan sangat menghasilkan. Promosinya
"lembut" hasilnya "dooor"!!! Sekali tembak, hasilnya kena
banyak. Mula-mula ia posting kutipan puisi-puisi yang paling memikat dari
penyair-penyair kenamaan. Teks puisi dibalut desain yang simpel, "mudah
dibaca" dan membuat banyak warga Instagram tergerak untuk komentar dan
mention teman-temannya. Hari demi hari follower nya makin bertambah drastis.
Akun IG "Kumpulan Puisi" menjadi idola dan meraih kepercayan yang
tinggi. Mana kala Qim promo buku, follower nya banyak yang menyerbunya.
.
Qim
lebih banyak posting puisi dan sharing-sharing. Hingga September 2016, jika
akan promo buku, ia mengarahkan follower untuk menghubungi akun instagram yang
satunya lagi (@galerisusastra), dan juga mengarahkan ke Official Line nya (dia
juga punya line @kumpulanpuisi dengan pengikut 940.946 pada September 2016, dan
per 21 Januari pengikutnya sudah 1.169.187 orang). Sebuah manajemen yang rapi
dan menarik. Jualan dengan gaya soft selling. Dengan follower
yang jumlah nya ratusan ribu, dengan gampang nya ia membuat Closing penjualan
yang tinggi. Salah satu kunci sukses Qim adalah fokus dan rajin posting
konten-konten yang menarik. Ia juga membuat segmentasi produk buku yang dijual.
Dari ratusan genre buku, Qim mengerucutkan pilihannya untuk menjual buku-buku
genre Sastra, Pergerakan, dan Filsafat. Itulah "ideologi" besarnya.
Namun, kadang ia ikut mempromosikan buku-buku yang sedang hits. Seperti
"Dilan" karya Pidi Baiq, "Matahari" karya Tere Liye dan
"Intelegensi Embun Pagi" karya Dee.
.
.
.
Teman-teman
bisa mengamati gaya postingan "Kumpulan Puisi" untuk menarik simpati
publik. Ia konsisten posting kutipan-kutipan puisi. Kadang diselingi postingan
Quotes lucu. Saat akan ada buku baru karya penulis terkenal, ia buat promo atau
buka pre order. Misalnya ia buka pre order novel "Milea". Yang komentar
langsung bejibun. Karena dia sudah punya otoritas yang tinggi, dia juga berani
buat kuis "yang banyak tag teman nya dapat hadiah novel Milea
gratis." Cara sederhana ini, membuat iklannya semakin viral dan dilihat
ribuan orang. Dari ribuan itu, 10% nya saja menghasilkan penjualan, sudah
berapa juta rupiah yang ia dapat--hanya dari satu judul buku?
.
Per
19 Agustus 2016, Qim Closing pre order Milea sejumlah 322 eksemplar. Sampai
akhir Agustus, Qim berhasil menjaring 500 eksemplar pre order novel Milea.
Kalau profit per buku Rp. 10.000, ia sudah dapat 5 juta hanya dari menjual satu
judul buku. Di momen tertentu, penjualan bukunya bisa sangat melesat. Ia tentu
tak hanya jualan satu judul buku. Ia jual ratusan judul, dan menonjolkan
judul-judul tertentu yang paling laris di pasaran.
.
Sangat
wajar, bila saat ini Qim bisa berpenghasilan lebih 5 juta per bulan.
Kemungkinan bisa melesat lagi (sering bergulirnya waktu). Ia sudah punya
karyawan dan admin. Wajar, sebab order yang masuk itu melimpah. Jika ditangani
sendiri tentu ia kewalahan. Qim, dengan larisnya orderan namun dia masih bisa
santai karena dia berkerja dalam tim dan fokus jual buku-buku yang
"gampang". Dia masih punya waktu buat menghadiri acara-acara bedah
buku, kajian-kajian filsafat, diskusi-diskusi sastra, dan sebagainya.
.
Apa
yang bisa kita petik dari artikel ini?
1.
Agar jualan laris, terarah, dan mudah, kita mesti fokus dulu. Fokus jual
buku-buku yang target marketnya kita ketahui.
2.
Mengerucutkan segmentasi. Dari ratusan genre buku, kita mesti ambil beberapa
genre buku yang mesti digarap dengan totalitas agar meraih sukses besar (tidak
tanggung-tanggung).
3.
Konsisten posting konten-konten menarik sehingga menimbulkan efek viral,
sehingga kita semakin diikuti oleh banyak penggemar. Kala tiba masanya promo,
kita akan diserbu orderan dari para penggemar.
4.
Buat kuis. Kuis berfungsi meningkatkan kepercayan pelanggan, membahagiakan
pelanggan, membuat iklan kita punya efek viral (semakin tersebar luas) dan
mendatangkan pelanggan-pelanggan baru.
5.
Buat tim kerja. Ada yang bagian admin, desain, posting, promo, packing, dan
kirim barang.
6.
Punya dua Akun Instagram. Satu untuk sharing-sharing dan mengumpulkan follower
sebanyak mungkin, satunya lagi untuk selling-selling. Maksud dari Qim adalah,
sharing dan jualannya berjalan berdampingan secara rapi.
7.
Tekun. Qim sangat tekun. Tiap hari ia membuat desain kutipan-kutipan puisi.
Meski capek, menguras tenaga dan waktu, namun ia tak kenal lelah, sebab ia
lakukan dengan suka cita. Yang ia lakukan adalah bagian dari menanam. Kelak,
panen order sangat mudah ia dapatkan.
.
Teman-teman
bisa belajar dari IG @kumpulan_puisi dalam hal mengumpulkan target market yang
tepat secara cepat. Akun IG lain yang bisa juga dijadikan referensi misalnya,
@sabdaperubahan, @berdikaribook, @penakecil_id, @tigabarisrasa, dan @semestapuisi.
***
Amin Sahri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar